oke, itu bukan pertama kalinya saya dengar kata itu. *yaiyalah.secara gw anak komunikasi. NJUD NGOPO*.
citizen jornalistic. hmm...awalnya saya tau ya cuma warga yang berusaha jadi journalis. maksudnya..laporan dari warga, warga yang kasi info terbaru tentang apa yang terjadi di sekitar daerah mereka, contohnya kayak video* amatir bencana yang sering kita liat di tv ataupun youtube.
tapi..setelah kemarin ikut road discussion "Film Batas dan Potensi Daerah Perbatasan", salah satu pembicara dalam diskusi itu, nuruloh dari kompasiana ngebahas citizen journalistic juga. yah..intinya sama aja si, warga yang mengabarkan kejadian* yang ada di sekitar mereka tanpa mengaharapkan imbalan dan tanpa memperhatikan nilai berita dan juga tidak terikat dengan manapun. em..maksudnya terikat disini tuh mereka ga terikat kaidah cara penulisan berita atau apapun karena mereka basically juga bukan jurnalis.
nah, si mas itu juga menyebutkan banyaknya media dimana citizen journalis bisa menyebarkan "berita"nya. contohnya facebook, blogspot, wordpress,kompasiana, dan yang paling kenceng TWITTER. iya si..pengalaman merapi kemarin ini, banyak citizen journalist dadakan, dan...tarrra.i found a problem. iya kalo mereka nyebarinya lewat kompasiana, pasti bisa langsung di saring, lah kalo lewat twitter, dan SIAPA YANG BISA JAMIN KALO "BERITA ITU BUKAN HOAX?"
banyaaaak banged kemaren liat hoax pas kejadian merapi. dan parahnya...banyak orang RT, ReTweet. jadilah tweet itu nyebar kemana*, belum tentu bener juga kan?parah men! ga cuma di RT di twitter, mereka juga RT ke fb, ada juga yang copas ke fb. yah..pokoknya parah lah
bukanya gw ga appreciate mereka yang berusaha kasih kabar terbaru, cuma mbok ya tolong disaring lagi lah, jangan lebay lah, jangan sebar hoax.you just make the situation get worse honey :)
so, who shd solve the problems and wht shd they do? public who receive the news?
ya..aku pikir si mereka, mereka yang nerima berita cukup tau lah gimana memfilter berita yang mereka terima
my highest expectations: stop making hoax!
malam teman*, mari coba jadi citizen journalis yang baik :)
citizen jornalistic. hmm...awalnya saya tau ya cuma warga yang berusaha jadi journalis. maksudnya..laporan dari warga, warga yang kasi info terbaru tentang apa yang terjadi di sekitar daerah mereka, contohnya kayak video* amatir bencana yang sering kita liat di tv ataupun youtube.
tapi..setelah kemarin ikut road discussion "Film Batas dan Potensi Daerah Perbatasan", salah satu pembicara dalam diskusi itu, nuruloh dari kompasiana ngebahas citizen journalistic juga. yah..intinya sama aja si, warga yang mengabarkan kejadian* yang ada di sekitar mereka tanpa mengaharapkan imbalan dan tanpa memperhatikan nilai berita dan juga tidak terikat dengan manapun. em..maksudnya terikat disini tuh mereka ga terikat kaidah cara penulisan berita atau apapun karena mereka basically juga bukan jurnalis.
nah, si mas itu juga menyebutkan banyaknya media dimana citizen journalis bisa menyebarkan "berita"nya. contohnya facebook, blogspot, wordpress,kompasiana, dan yang paling kenceng TWITTER. iya si..pengalaman merapi kemarin ini, banyak citizen journalist dadakan, dan...tarrra.i found a problem. iya kalo mereka nyebarinya lewat kompasiana, pasti bisa langsung di saring, lah kalo lewat twitter, dan SIAPA YANG BISA JAMIN KALO "BERITA ITU BUKAN HOAX?"
banyaaaak banged kemaren liat hoax pas kejadian merapi. dan parahnya...banyak orang RT, ReTweet. jadilah tweet itu nyebar kemana*, belum tentu bener juga kan?parah men! ga cuma di RT di twitter, mereka juga RT ke fb, ada juga yang copas ke fb. yah..pokoknya parah lah
bukanya gw ga appreciate mereka yang berusaha kasih kabar terbaru, cuma mbok ya tolong disaring lagi lah, jangan lebay lah, jangan sebar hoax.you just make the situation get worse honey :)
so, who shd solve the problems and wht shd they do? public who receive the news?
ya..aku pikir si mereka, mereka yang nerima berita cukup tau lah gimana memfilter berita yang mereka terima
my highest expectations: stop making hoax!
malam teman*, mari coba jadi citizen journalis yang baik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar